Pemetaan Destinasi Wisata Berbasis Webgis Versi Traveler
- M.Wahyu Hidayat
- Oct 4, 2017
- 2 min read

Traveling tidak hanya berkaitan dengan persiapan fisik, namun mental juga sangat berperan besar, yaitu seberapa kuat keinginan kamu menuju destinasi wisata. Zaman dulu mungkin hanya sebagian kecil orang yang melakukan traveling . Hal itu disebabkan oleh kesulitan menemukan lokasi dan jalur yang benar menuju destinasi wisata sehingga banyak orang yang enggan melakukan traveling. Bye the way, mungkin banyak orang yang bertanya definisi traveling?. Traveling merupakan kata serapan dari Bahasa inggris yang terdiri dari kata dasar “travel” dan penambahan imbuhan “Ing” yang berarti “perjalanan”. Dalam Bahasa Indonesia, traveling kemudian diterjemahkan sebagai sebuah aktivitas perjalanan yang berpindah dari satu tempat ketempat lainnya dengan berbagai macam tujuan, seperti bisnis, liburan, dan sebagainya. Namun saat ini traveling berkembang dan diidentikkan hanya sebagai aktivitas liburan.

Perkembangan dunia digital saat ini menjawab permasalahan diatas, ya semenjak adanya sistem
GPS kegiatan traveling sangat terbantu, terutama dalam menentukan jalur menuju destinasi wisata. GPS menerapkan sistem informasi Geospasial didalamnya dalam mengarahkan pengguna mencapai tujuan dari posisi awal. Sistem informasi geospasial itu sendiri merupakan aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu (UU No 4 Tahun 2011). Semenjak saat itu sistem informasi geospasial kerap digunakan baik dalam segala aspek yang membutuhkan data spasial seperti pemetaan kawasan rawan bencana, pemetaan kriminalitas, pemetaan destinasi pariwisata, dan sebagainya. Sebagian besar traveler mungkin hanya sebagai user yang memanfaatkan GPS sebagai alat penunjuk arah menuju destinasi wisata.
Berbeda dengan sebagian besar traveler, aku pun tidak mau melewatkan kemajuan teknologi tanpa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Mulai tahun 2017, aku berencana mengabadikan setiap destinasi wisata yang ku kunjungi kedalam bentuk data spasial. Mungkin hanya sebagian kecil orang yang ingin menjelajahi negeri ini,karena terkendala informasi obyek wisata. Untuk itu aku memanfaatkan sistem ini sebagai wadah sharing infromasi destinasi wisata yang wajib kalian kunjungi. Infomasi destinasi wisata akan disajikan dalam bentuk peta digital yang dapat diakses oleh semua orang melalui flatform online yang dapat diakses menggunakan internet. Platform tersebut akan memuat lokasi, kondisi yang didukung oleh foto-foto instagramable dan informasi penting seputar jadwal operasi, tiket masuk dan biaya parkir. Semoga dengan informasi tersebut, dapat menarik orang-orang menuju destinasi wisata sehingga mampu meningkatkan pariwisata di Indonesia sekaligus membantu pertumbuhan dan peningkatan pendapatan ekonomi local di kawasan wisata.
Berikut adalah Hasil dari Pemetaan Berbasis WebGis


Lebih jelasnya silahkan akses petanya di link berikut:
http://arcg.is/2xVJMBe
Berikut adalah langkah memetakan destinasi wisata versiku
Melakukakan penitikan di lokasi destinasi wisata untuk memperoleh data titik koordinat lintang dan bujur menggunakan GPS Garmin atau Aplikasi android yaitu GPS essential.
Data yang didapat berupa data KML
Karena yang kita gunakan untuk membuat peta berbasis WebGis yaitu Arcis online maka data yang dibutuhkan berupa data shp.
untuk mengubah data KML menjadi Shp anda bisa menggunakan Arcgis dekstop
Kemudian export data tersebut kedalam arcgis untuk mengconversi data KML menjadi data layer atau shp
Masuk ke arcgis online di www.arcgis.com untuk membuat peta berbasis web
Input shp titik tersebut ke dalam arcgis online, kemudian atur tampilannya menjadi story tour. Story tour merupakan peta persebaran titik yang akan menginformasikan destinasi wisata seputar jadwal operasi, tiket masuk dan biaya parker.
Referensi
UU No 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial
www.arcgis.com
Comments